Minggu, 18 Desember 2011

Kisah pensil dan penghapus

berawal dari iseng iseng browsing gue nemuin sebuah percakapan singkat antara pensil dan penghapus, tapi ini bukan sekedar percakapan biasa!

***

Pensil: "Maafkan aku"

Penghapus: "Maaf untuk apa? kamu tidak melakukan apa apa"

Pensil: "Aku minta maaf karna telah mebuatmu terluka, stiap kali aku melakukan salah kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap kamu kehilangan sebagian dari dirimu, kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil"

Penghapus: "Hal itu benar, namun aku sama sekali tidak keberatan.. kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Aku tercipta untuk membantumu setiap saat kau salah walau suatu hari aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan aku dgn yang baru tapi aku bahagia dgn perananku :) jadi tolonglah aku tidak suka melihatmu bersedih"

***

Naaah disini gue nemuin hal yang inspiratif banget!!

jadi orangtua kita layaknya si penghapus dan kita layaknya si pensil
orangtua selalu ada untuk anaknya, memperbaiki kesalahan anaknya
meski mereka bakal terluka dan jadi semakin kecil (bertambah tua dan akhirnya meninggal)
dan walau anak mereka akhinya menemukan yg baru (suami / istri) namun orangtua selalu bahagia atas apa yg mereka lakuin terhadap anaknya dan selalu tidak suka bila melihat buah hatinya bersedih

sampai saat ini, gue rasa gue masih selalu jadi si pensil
Dan hal itu sangat menyakitkan pas gue ngelihat si penghapus atau orang tua gue yang makin bertambah kecil dan kecil seiring berjalannya waktu. Dan gue tahu bahwa kelak suatu hari, yang tertinggal hanyalah serutan si penghapus dan segala kenangan yang pernah gue laluin dan milikin bersama mereka

Kisah ini gue dedikasi-in secara khusus buat orang tua gue dan seluruh orang tua didunia

"PARENTS ARE THE MOST IN LIFE" :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar