Dan lagi rintih air ini tertetes pada lembaran yang kutulis dalam putih
tetes tinta ini yang tahu bagaimana aku untuk bernapas dalam sesak diantara sakit yang ku alami
masih tentangnya..
Saat yang ku telan ini pahit, saat mencintainya adalah sakit
aku merasa jatuh dalam keterpurukan, dari sosok itu yang dia telah terindukan
namun.. Telah menunggu, hingga waktu rasa nya selalu terbunuh
mungkin memang aku tertakdirkan untuk terjebak dalam kelamnya dunia hitam ini, terbelenggu tiada temani dalam bungkam
aku buta dalam hitam, aku pecah bak terhantam
tak ada satupun kesempatan lagi
untuk melihat warna warni pelangi, terang bulan kala mega malam menjelang meski tak sejalan
Aku hanya ingin.. Suatu hari seorang angkat aku dalam kebutaan
angkat aku dalam keterpurukan
merubah bila mencintai adalah hak untuk dapatkan kebahagiaan utuh
sekiranya ia memberiku waktu bersamanya melihat mega merah di ufuk barat dan melukiskan satu cerita di buku diaryku yang tidak lagi terpenuh oleh coret hitam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar