Kamis, 15 Desember 2011

Mungkin nanti

Mungkin nanti ketika rambutmu sudah memutih dan tubuhmu tak lagi kuat seperti sekarang
Dan duduk di serambi rumahmu sambil memegang tongkat tua adalah rutinitas pagimu, kamu akan mengingatku
Bayang masa lalu yang kau sebut kenangan
Mungkin nanti ketika benci yang berkarat dihatimu mulai luruh Ketika hatimu mulai terbuka lagi
Ketika tentang aku terbaca di situ, dihatimu
Kamu akan mengingatku, bayang masa lalu yang kau benci seumur hidupmu
Mungkin nanti ketika rindu berkalikali datang menelusup hati kecilmu, pelan namun semakin kau rasa tiap detakan rindunya. Hingga angkuhmu memudar
Kamu akan mengingatku, bayang masa lalu yang pernah mencintaimu
Mungkin nanti ketika [pada akhirnya] Kamu akan mengingatku, seorang perempuan biasa yang selalu ada disampingmu
Mencintaimu dengan sepenuh hatinya
Dan aku masih ada
Menantimu di tempat yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar